Ini alasan Anies kerahkan Satpol PP perempuan ke Alexis

Saturday, April 7, 2018


 Ini alasan Anies kerahkan Satpol PP perempuan ke Alexis

Danamonqq.com - Belasan sekuriti membuat barikade di lobby eks Hotel Alexis. Mereka memakai baju safari berwarna hitam. Membentuk benteng. Menghalangi siapa saja hendak masuk ke dalam. Hanya orang-orang tertentu bisa memasuki gedung beralamat di Jalan RE Martadinata Ancol, Jakarta Utara, itu. Di depan barisan sekuriti juga dipasang pagar pembatas. Terbuat dari besi. Tak lupa beberapa cone berwarna oranye ikut dipasang. Sebagai pembatas jalur.

Kabar datangnya utusan Pemprov DKI Jakarta telah diketahui manajemen Alexis sejak siang. Sejumlah petugas keamanan sengaja disiagakan untuk mencegah 30 petugas Satpol PP wanita masuk ke gedung Hotel Alexis. Beberapa saat sebelum datangnya petugas Satpol PP, belasan mantan karyawan Alexis juga mulai berdatangan. Mereka tak memakai seragam yang biasa digunakan untuk bekerja.

Memakai baju bebas. Ada pula para karyawan memakai kemeja, memakai jaket hingga hanya memakai kaos. Menariknya, beberapa di antaranya menggunakan kaos hitam bertuliskan 'Xis Karaoke' di bagian depan. Sementara di bagian belakang kaos terdapat gambar gedung Alexis berwarna hitam dan gedung berwarna coklat. Di bawah gambar dua gedung itu dibubuhi kalimat 'The Legend Never Fall'.

Lima menit berselang, rombongan petugas Satpol PP tiba di Hotel Alexis tiba. Mobil petugas sengaja tak masuk lobi hotel. Mereka memilih memarkirkan mobil di pinggir jalan. Tak pelak, arus lalu lintas yang tiap sore tersendat, makin memperpanjang kemacetan. Bukan lantaran dekat dengan perlintasan kereta api saja, tapi banyak kendaraan yang penasaran dengan prosesi penutupan Hotel Alexis.

Kedatangan petugas Satpol PP diadang petugas keamanan. Belasan mantan karyawan Alexis pun turut membuat suasana memanas. Kehadiran perwakilan Pemprov DKI itu dimanfaatkan eks pekerja Alexis melakukan unjuk rasa. Sambil membawa kertas karton bertuliskan ungkapan kekecewaan pada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Masing-masing membawa selembar karton. Bertuliskan berbagai pernyataan. Beberapa di antaranya bertuliskan 'PAK GUBERNUR YTH, SETELAH TEMPAT INI TUTUP APA YANG HARUS KAMI LAKUKAN. APA YANG HARUS KAMI KERJAKAN'. Lalu ada pula menuliskan 'KAMI CARI NAFKAH DI SINI, HIDUP KAMI DISINI, TEMPAT KERJA KAMI DI SINI. APAKAH AWAL SENGSARA KAMI DI SINI JUGA.

Sambil membawa kertas mereka menyerukan kekecewaannya. Kecewa menjadi pengangguran akibat penutupan izin usaha Hotel Alexis. Berteriak menyesal pernah memilih mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

Tak hanya soal kejelasan nasibnya, para demonstran juga menyuarakan penutupan Alexis sarat muatan politis. Mereka merasa menjadi korban janji politik Anies-Sandi saat kampanye. Dalam karton itu tertulis 'PAK GUBERNUR YTH, JANGAN BAWA TEMPAT KERJA KAMI SEBAGAI KONSUMSI POLITIK'. Ada juga tulisan, 'PAK GUBERNUR YTH TEMPAT KERJA KAMI SUDAH DITUTUP. APALAGI YANG AKAN DITUNTUT UNTUK PEMENUHAN JANJI POLITIK'.

"Nasib kita gimana ini? Mana janji Pak Anies? Jangan sampai saya jadi pengangguran," keluh salah seorang karyawan wanita mengikuti demo itu.

Sementara itu, petugas Satpol PP tetap berusaha menerobos barikade yang dibuat petugas keamanan. Adu mulut pun tak terhindarkan lagi. Belum lagi teriakan para demonstran yang mempertanyakan nasibnya. Hingga akhirnya hanya tiga petugas Satpol PP dipersilakan menembus barikade petugas keamanan. Tiga petugas itu terlihat berdiskusi dengan pihak manajemen Alexis. Mereka bersikukuh untuk bisa



April 07, 2018

0 comments:

Post a Comment

Pria Malah Tewas Ditimpa Batu Besar Saat Lolos dari Letusan Gunung Vesuvius

Sekelompok arkeolog di situs bersejarah Pompeii menemukan kerangka manusia yang menjemput ajal dengan malang. Kepalanya terpenggal oleh...